Osteoporosis adalah sebuah penyakit dengan tanda utama berupa berkurangnya kepadatan massa tulang. Akibatnya, kerapuhan tulang dan resiko patah tulang akan meningkat. Seringkali osteoporosis ini diidentikkan dengan tulang keropos atau penyakit tulang. Artikel ini membahas pengertian singkat, penyebabnya, dan juga faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya osteoporosis.
Seiring dengan bertambahnya usia, massa tulang kita akan berkurang. Sebenarnya kondisi tersebut adalah alamiah. Massa tulang pada wanita relatif berkurang lebih cepat dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan pada masa menopause, dimana fungsi ovarium menurun drastis yang berdampak pada kekurangan produksi hormon estrogen dan progesteron. Saat hormon estrogen turun kadarnya karena usia yang lanjut, terjadilah penurunan aktivitas sel osteoblas yang berperan untuk pembentukan tulang baru. Selain itu, turunnya hormon estrogen juga menyebabkan peningkatan sel osteoklas yang berperan dalam penghancuran tulang. Penjelasan tersebut sekaligus menjawab pertanyaan mengapa wanita lebih rentan terserang osteoporosis? Secara kodrati, osteoporosis memang lebih banyak menyerang wanita yaitu sekitar 2,5 kali lebih sering dibandingkan pria.
Penyebab Osteoporosis
Penyebab penyakit osteoporosis secara umum terbagi menjadi dua kategori, yaitu penyebab osteoporosis primer dan sekunder. Penyebab osteoporosis primer adalah karena menopause dan usia lanjut. Sedangkan beberapa penyebab sekunder antara lain adalah: pemakaian obat kortikosteroid, gangguan metabolisme, gizi buruk, penyerapan yang buruk, penyakit tulang sumsum, gangguan fungsi ginjal, penyakit hepar, penyakit paru kronis, cedera urat syaraf tulang belakang, rematik, dan transplantasi organ. Osteoporosis biasanya terjadi secara bertahap. Dimulai dari kondisi tulang yang normal, lalu pengeroposan tulang yang mulai terjadi hingga pada akhirnya menjadi osteoporosis yang parah. Gambar di bawah merupakan ilustrasi singkat tahap-tahap terjadinya osteoporosis.
Osteoporosis juga dapat dikelompokkan berdasarkan penyebab atau keadaan dasarnya. Misalnya saja seperti osteoporosis postmenopausal, osteoporosis senilis, dan osteoporosis juvenil idiopatik. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kurangnya hormon estrogen yang merupakan hormon utama pada wanita. Hormon estrogen ini membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada perempuan. Biasanya gejala seperti ini timbul pada wanita yang berusia antara 51 hingga 75 tahun, walaupun dapat juga muncul lebih awal. Tidak semua perempuan memiliki resiko yang sama untuk menderita penyakit osteoporosis. Secara statistik, perempuan kulit putih dan berasal dari daerah timur lebih rentan menderita penyakit ini dibandingkan dengan perempuan berkulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berkaitan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblas). Senilis ini memang hanya terjadi pada usia yang sudah lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder yang disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal, terutama hormon tiroid, paratiroid, dan adrenal. Selain itu dapat juga disebabkan karena pemakaian obat-obatan seperti kortikosteroid, barbiturat, antikejang, dan hormon tiroid berlebih. Konsumsi alkohol dan rokok dapat memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon normal, kadar vitamin yang normal, dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang. Pengeroposan tulang terjadi begitu saja tanda diketahui penyebab pastinya. Walau peluang untuk terjadinya kecil, osteoporosis juvenil idiopatik ini tidak mengenal usia penderitanya.
Anda bisa membaca tulisan dari WHO tentang osteoporosis bila tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang penyebab dan faktor resiko dari penyakit ini.
Leave a Reply